Kejutan Untuk Jason
“ Hari yang aneh “, Kata Jason saat pulang sekolah. Hatinya resah penuh tanya. Hari ini temen-teman dekatnya tidak ada yang menyapanya. Mungkin ia berbuat salah kepada teman-temannya. Ataukah memang teman-temannya kini membencinya. Itu masih menjadi misteri bagi Jason.
“ Hari yang aneh “, Kata Jason saat pulang sekolah. Hatinya resah penuh tanya. Hari ini temen-teman dekatnya tidak ada yang menyapanya. Mungkin ia berbuat salah kepada teman-temannya. Ataukah memang teman-temannya kini membencinya. Itu masih menjadi misteri bagi Jason.
Sesampainya dirumah, Jason kembali terdiam. Suasana rumah begitu sepi. Tidak seperti biasanya. Ayah dan Ibunya juga tidak ada, begitupun kedua adiknya, Tomi dan Sani. Mereka tak terlihat di halaman rumah. Suasana rumah seperti ini jarang terjadi, sehingga membuat Jason semakin bertanya-tanya.
Jason memutuskan untuk pergi bermain kerumah Dodo, teman sekelasnya yang bertempat tinggal di perbatasan desa. Setelah makan siang dan shalat dhuhur, Jason mengayuh sepedanya kerumah Dodo. Tak lama kemudian, rumah Dodopun terlihat. Jason menemui Dodo yang sedang bermain kelereng bersama teman-temannya. Jason ikut bergabung dalam permainan itu. Mereka sangat bahagia.
Matahari semakin menurun, Jason melirik jam tangannya.
“ Jam empat ”, kata Jason.
Jason buru-buru merapikan mainannya dan berpamitan pulang duluan kepada teman-temannya, termasuk kepada Dodo.
“ Aku pulang dulu ya “, kata Jason.
“ Assalamu’alaikum “, lanjutnya.
“ Wa’alaikum salam “, kata Dodo.
Jason mengayuh sepedanya dengan santai. Menjauh dari tempat bermain Dodo.
“ Hati-hati, Son ”, teriak salah seorang diantara teman-teman Dodo.
Jason hanya mengangguk sambil tersenyum, iapun melanjutkan perjalanannya.
* * *
Tampak sebuah rumah gelap gulita dipinggir jalan. Padahal hari sudah mulai gelap, namun dirumah itu, satu lampupun belum ada yang menyala.
“ Mungkin Ayah dan Ibu belum pulang “, kata Jason sambil mendekati rumahnya.
Dibawanya sepeda Jason kearah garasi. Disitulah biasanya sepeda itu tidur. Jason melangkahkan kakinya kepintu depan. Dilihatnya sekeliling rumahnya yang luas,
namun agak gelap. Ya, itu memang karena lampu-lampu dirumah Jason belum menyala.
Langkah kaki Jason berhenti didepan pintu. Matanya bagai mata detektif mengamati kondisi rumahnya. Pintu ruang tamu terbuka sedikit, didalam ruangan itu gelap bagai tanpa ruangan. Hati Jason semakin ketakutan. Ia tidak berani masuk kedalam rumah. Pikirannya berimajinasi kalau dibelakang pintu itu ada seorang perampok yang siap menembaknya. Mungkin perampok itu telah menangkap Ayah, Ibu, dan adik-adiknya. Jason semakin gemetar.
* * *
Jason memberanikan diri membuka pintu ruang tamu. Pelan. Pelan sekali, hampir tak bersuara. Suasana ruang tamu begitu gelap dan sepi. Seperti tak berpenghuni. Jason berjalan masuk dengan sangat hati-hati, tak berniat menciptakan suara sekecil apapun.
“ BRAAK ! ! ! ! “.
Daun pintu berbunyi dengan keras, membuat Jason semakin ketakutan. Ia tidak dapat mengatur nafasnya. Jason berjalan menghampiri pintu masuk. Sebenarnya ia ingin berlari, namun tidak bisa. Langkah kakinya begitu berat untuk berjalan. Ia hanya pasrah.
“ KLIK “
Tiba-tiba lampu tuang tamu menyala. Suasana begitu menyilaukan bagi Jason. Namun akhirnya Jason dapat menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya. Jason memperhatikan sekelilingnya. Ruang tamu begitu megah dengan pita dan balon warna-warni menghiasi ruangan. Tampak ayah, Ibu, Adik-adiknya, serta teman-teman dekat Jason berdiri tersenyum kepada Jason.
“ Selamat Ulang Tahun Jason “, kata ibu Jason sambil mendekati Jason. Dipeluknya Jason yang masih terbengong. Suasana berubah. Tepuk tangan dan nyanyian “ Selamat Ulang Tahun “ mengiringi langkah Jason. Jason berjalan menghampiri Ayah dan teman-temannya. Sebuah kue Tart berdiri tegak diatas meja. Sungguh enak rasanya.
Jason meniup lilin berbentuk angka 11, kemudian memeluk kedua orang tuanya. Kemudian berjabat tangan dengan adik-adiknya serta teman-temannya. Merekapun bersenang-senang. Sungguh kejutan terindah bagi Jason. Ia tak menyangka bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia tak menyangka bahwa semua ini akan terjadi. Ternyata hari ini bukan hari yang aneh. Namun hari yang menyenangkan bagi Jason.